
PEKANBRU, SIJORIPOST.COM – Banjir dan genangan air yang terus saja terjadi setiap kali hujan deras membuat kalangan DPRD Pekanbaru geram. Pasalnya, meski sudah menjadi masalah tahunan, tapi tidak ada solusi yang diterapkan pemerintah.
Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Zaidir Albaiza SH MH mengatakan, masalah banjir atau genangan air sudah lama terjadi, namun sampai saat ini tidak teratasi dengan baik. Seharusnya, Pemko Pekanbaru bersama dinas terkait sudah memahami situasi di lapangan dan berkoordinasi dengan Provinsi maupun pusat.
“Rasanya kami sudah berbuih-buih menyampaikan hal ini, baik melalui media massa, maupun saat hearing dengan dinas terkait, tapi hasilnya nol, banjir tak sudah-sudah,’’ ungkap politisi PKB ini, kemarin.
Oleh karena itu, ia berharap, pemko yang saat ini dikendalikan oleh Pj Wako Edwar Sanger cepat tanggap dalam masalah ini. Apalagi menurutnya, Edwar adalah orang paham dengan kondisi ini karena masih menjabat sebagai Kepala BPBD Provinsi Riau.
“Jangan ditunda-tunda lagi, jangan dinikmati saja banjir ini. Cepat carikan solusi untuk mengatasi masalah banjir ini,” tegas Zaidir.
Selain itu ia juga mewanti kepada Wako dan Wawako terpilih usai pelantikan nanti agar memprioritaskan penyelesaian masalah banjir ini.
Kepada masyarakat juga, Zaidir berharap kondisi sekarang tidak bisa hanya menyalahkan pemerintah. Semua komponen harus bersinergi, dan semua berperan untuk sama-sama mengatasinya. Tentunya dengan cara masing-masing, seperti tidak menutup parit, tidak membuang sampah di dalam parit, anak sungai jangan didirikan bangunan dan lainnya.
“Dengan masyarakat peduli lingkungan, turut menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah disaluran air sehingga air mengalir lancar dan meminimalisir terjadinya banjir terkhusus di daerah lingkungan masyarakat maka ini bisa diatasi,” tuturnya.
Menanggapi permasalahan banjir ini, Penjabat Wali Kota (Pj Wako) Pekanbaru Edwar Sanger mengatakan banjir adalah masalah bersama. Untuk itu ia meminta masyarakat ikut peduli dengan tidak membuang sampah di saluran drainase. Ia mengaku mendapat laporan bahwa ada kasur yang dibuang ke parit sehingga terjadi penyumbatan saluran air.
“Masalah banjir sebetulnya ada beberapa faktor. Pertama adalah kesadaran masyarakat yang masih kurang. Saluran air tersumbat gara-gara buang sampah sembarangan,” ujarnya, Selasa (18/4).