
PELALAWAN, SIJORIPOST.COM – Upaya instansi terkait untuk menertibkan keberadaan komunitas anak punk, tidak menimbulkan efek jera bagi para komunitas anak jalanan ini. Pasalnya, kendati sudah beberapa kali terjaring razia, namun keberadaan anak punk masih banyak ditemukan mangkal di sejumlah lokasi salah satunya dipusat keramaian arena permainan anak di belakang Ramayana, Pangkalan Kerinci.
Dengan makin maraknya komunitas anak jalanan ini, sehingga membuat warga Kabupaten Pelalawan khususnya Kecamatan Pangkalan Kerinci, menjadi kian resah dengan penampilan dan keberadaan komunitas nyentrik anak jalanan ini.
Demikian disampaikan salah seorang tokoh masyarakat Pelalawan Amrizal Effendi Nasution, Ahad (16/4) kemarin di Pangkalan Kerinci. Dikatakannya, bahwa belakangan ini, kehadiran anak punk di Kecamatan Pangkalan Kerinci sebagai pusat ibukota Kabupaten Pelalawan, kian hari semakin marak. Gaya hidup yang identik dengan penampilan yang seram dan kusam ini, membuat warga mengaku merasa sangat resah dan ketakutan.
“Ya, dalam sepekan terakhir ini, keberadaan anak punk di Ibukota Kabupaten Pelalawan dengan penampilan mereka yang urakan dengan pola hidup tidak wajar ini, semakin marak saja sehingga membuat warga resah. Dengan penampilan mereka (anak punk,red) yang tidak senonoh dan dipenuhi tato dan wajah penuh tindik, membuat kami tidak nyaman. Dan yang sangat kita takutkan, ada modus lain seperti berbuat kriminal dan lainnya yang saat ini sangat rawan terjadi. Untuk itu, maka kami sebagai warga meminta agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pelalawan untuk segera bertindak menertibkan komunitas anak jalanan yang hidup bebas ini,” terangnya.
Amrizal Effendi Nasution mengungkapkan, bahwa dirinya menilai upaya yang dilakukan instansi terkait dalam menertibkan anak punk dinilai belum menimbulkan efek jera.
Hal itu dapat dibuktikan dengan semakin banyaknya gerombolan anak punk ini yang berkeliaran di pusat kota dalam melakukan aktifitas di sejumlah lokasi. Anak punk tersebut, banyak mangkal di simpang empat lampu merah dan dibelakang swalayan Ramayana Pangkalan Kerinci.
“Hal ini harus segera ditangani, kalau tidak akan semakin menjamur dan bisa jadi nanti berpotensi melakukan tindakan yang berbahaya sehingga dapat mengganggu situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) kampung kita yang kondusif ini. Apalagi saat ini, mereka saja sudah mulai jahat. Di mana saat mengamen saja sudah kasar, kalau tidak dikasih duit kita di cubit bahkna mengancam serta mendorongkan kantong plastik dengan memaksa,’’ ujarnya.
Menurutnya, kalau pengguna mobil saat diminta uang setelah habis ngamen tidak memberikan, maka anak punk ini memukul mobil warga menggunakan pipa paralon ataupun gitar yang dijadikan alat untuk mengamen. Jadi, sekali lagi kami minta agar Pemkab melalui Satpol PP dapat segera menertibkan kominitas anak punk di kabupaten Pelalawan khususnya kecamatan Pangkalan Kerinci.