
MALAYSIA, SIJORIPOST.COM – Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengumumkan, perusahaan minyak asal Arab Saudi, Saudi Aramco akan menginvestasikan 7 miliar dolar AS atau Rp 91 triliun (kurs Rp 13.000/dolar AS) ke proyek kilang minyak dan petrokimia di negara bagian selatan Malaysia, Johor.
Najib mengatakan, keputusan itu dibuat sebelum tengah hari pada hari Senin (27/2), setelah diskusi antara pimpinan puncak dari Saudi Aramco dan BUMN energi Malaysia, Petronas. Arab Saudi akan menginvestasikan dana sebesar 7 miliar dolar AS ke proyek yang kilang minyak yang dikelola Petronas yang nilainya mencapai 27 miliar dolar AS atau setara Rp 351 triliun. Proyek tersebut dinamakan proyek pengembangan kilang dan petrokimia terpadu atau Refinery and Petrochemical Integrated Development (RAPID).
“Ini merupakan investasi yang signifikan dan lebih rinci akan diumumkan besok (hari ini),” kata Najib dalam jumpa pers singkat setelah menjamu makan siang Raja Salman beserta rombongannya dikutip kumparan dari Reuters, Selasa (28/2).
“Saya hanya ingin mengkonfirmasi bahwa kesepakatan telah tercapai dan Raja Salman yakin bahwa kesepakatan itu akan ditandatangani besok (hari ini),” kata Najib.
Para pimpinan Petronas dan Saudi Aramco dijadwalkan akan menandatangani perjanjian kerja sama tersebut hari ini. Sebuah sumber menyebutkan, Aramco akan mengakuisisi sebagian kepemilikan di RAPID melalui pembelian saham.
Aramco juga akan menyediakan setidaknya 50 persen minyak mentah yang akan diolah di kilang RAPID dengan tujuan untuk meningkatkan pasokan.
Selain kesepakatan kerja sama antara Petronas dan Saudi Aramco yang akan ditandatangani hari ini, Malaysia dan Arab Saudi juga menandatangani empat kesepakatan lainnya yang berhubungan dengan perdagangan bilateral, sumber daya manusia, kerja sama ilmiah dan pendidikan dan perjanjian saling tukar informasi antar kedua negara.