
PEKANBARU, SIJORIPOST.COM – Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Riau belum lama ini melakukan kunjungan kerja ke DPRD JawaTimur. Kunjungan tersebut dalam rangka menggali ilmu terhadap apa saja yang telah dilakukan Banmus DPRD Jawa Timur dalam menyusun jadwal kegiatan dewan selama masa sidang.
Selain itu juga sebagai penunjang fasilitas kinerja dewan untuk meningkatkan fungsi dewan maupun fasilitas pendukung lain pada alat kelengkapan dewan.
Dalam kunjungan kerja kali ini, Sunaryo, selaku ketua DPRD Riau memimpin langsung 22 orang anggota banmus dari 34 orang anggota banmus yang terdaftar.
Setiba di DPRD jawa timur, Rombongan dewan Riau disambut langsung oleh wakil ketua DPRD Jawa Timur Soenarjo dan Tjutjuk Sunario.
“Keinginan kita untuk melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur tidak lain adalah melakukan studi banding tentang kebijakan kebijakan yang telah dibuat banmus disana yang nantinya akan kita coba aplikasikan disini. Seterusnya yang kita bahas disana adalah mencoba mencari perbandingan kegiatan kegiatan yang mereka lakukan. Apakah hanya sekedar penjadwalan saja atau ada program dan kegiatan lainnya, ”
“Ternyata yang kami temukan mereka diberi tugas oleh gubernur untuk membahas sebuah persoalan hingga tuntas. Pembahasan tersebut bisa merupakan tugas dari pimpinan banmus maupun dari Executive. Setelah mereka merasa cukup dalam membahas persoalan yang ada, berikutnya mereka langsung membahasnya didepan gubernur,” sebutnya.
Selain itu, anggota dewan DPRD Riau juga melakukan perbandingan terhadap hubungan serta kinerja pemerintahan Pemprov Jatim.
“Dari kunjungan kerja kemaren kami juga ingin melihat perbandingan di kinerja Pemprov Jatim. Baik dari tingkat Gubernur, DPRD dan lainnya serta hubungan antar instansi. Dan dari cerita yang kami dengar saat sharing bersama mereka memiliki hubungan yang harmonis antar dua lembaga yaitu Executive dan Legislatif, Kata Sunaryo, Hubungan yang seperti itu yang akan kita bangun disini,” imbuhnya
Lanjut Sunaryo, walaupun mereka satu pemerintahan, namun Pemprof Jatim mampu mensingkronkan program program yang masing masing lembaga. Contoh, Pemprof punya program nanti dibahas di banmus. Itu sudah menjadi tugas banmus untuk membahasnya. Begitu juga dengan Dewan, jika punya program mereka bahas sama sama dengan gubernur. Jadi tidak ada yang berusaha menjadi penghadang. Karena setiap program yang mereka buat bertujuan untuk kepentingan rakyat semata,” Kata Sunaryo lagi.
“Logikanya, kalau tidak harmonis pembangunan di Jatim tidak akan terlaksana dengan baik. Sama sama untuk kepentingan rakyat kok. Disitu poin baik pemprov Jatim,” sebutnya.
Dalam penerapan poin poin yang baik tersebut. Sunaryo mengakui ada perbedaan disetiap provinsi.
“Saya rasa itu hal positif. Jadi kita akan terapkan disini. Namun saya akui bahwa setiap daerah itu memiliki ke khasannya. Yang positif kita ambil dan kita coba terapkan disini dan Kondisi Pemprov Riau saat ini cukup baik, Walaupun masih ada kekosongan di posisi posisi strategis yang sebenarnya untuk membantu kinerja gubernur juga. Itu nanti akan kita bahas juga sama gubernur,” ungkap Sunaryo.
Sependapat juga dengan Sunaryo, anggota Komisi C DPRD Riau, Siswaja Mulyadi juga menganggumi kordinasi kegiatan yang dilakukan antara Pemprof Jatim dengan DPRD Jatim.
“Yang saya dengar dari salah satu wakil ketua dari fraksi PDI P di DPRD Jatim seperti itu. Koordinasinya baik antara dua lembaga tersebut. Komunikasi mereka lancar lancar saja. Sepertinya mereka saling menghormati satu sama lainnya,” kata aseng sapaan akrabnya.
“Saking komunikasi nya baik, jika dewan minta hadir untuk rapat gubernur bersegera untuk hadir. Jadi intinya adalah komunikasi yang baik dalam menjalankan roda pemerintahan agar tercapai visi misinya. Terutama untuk kepentingan rakyat”
“Dan jika ada benturan dengan masalah hukum mereka mampu menghindarinya. Itu kelebihannya jika komunikasi antar lembaga pemerintahan lancar. Kata aseng, dan yang terpenting adalah komunikasi bisa menyatukan visi dan menyamakan persepsi dalam memenuhi yang menjadi keinginan Rakyat,” tutupnya.