
MERANTI, SIJORIPOST.COM – Wilayah Kepulauan Meranti diguyur hujan lebat yang terjadi sejak Jumat malam hingga Minggu, yang memaksa genangan air terjadi. hampir seluruh kawasan yang berada di dataran rendah mengalami banjir.
Hujan yang disertai angin tersebut memang tidak sampai membawa kerusakan pada tanaman maupun rumah-rumah penduduk. Hanya saja, intensitas hujan yang cukup tinggi tersebut bagi sebagian masyarakat dianggap sebagai bencana.
Seorang warga Desa Banglas, Mahyudin mengatakan, akibat turunnya hujan lebat tersebut, tempat penampung air di rumahnya semuanya melimpah. Bahkan di sekeliling pekarangannya turut terendam, Minggu (09/04/2017). Tidak saja sekeliling pekarangan yang terendam, namun di beberapa ruas jalan yang ada juga dipenuhi air.
“Hujan memang membawa berkah tersendiri bagi masyarakat Meranti, karena untuk menutupi kebutuhan air minum sejauh ini masih saja mengharapkan kiriman dari langit ,” ujarnya.
Selain itu, warga lainnya di Kelurahan Selatpanjang Timur mengatakan, jika masyarakat sangat khawatir dengan memasuki musim kemarau saat ini. Namun, justru menjadi kebalikannya yakni musim hujan. Tentu saja hal ini membawa berkah tersendiri untuk tidak terjadinya kebakaran hutan maupun lahan.
Sebab jika mengingat pengalaman tahun sebelumnya, maka sejak bulan Maret hingga Agustus, saat itulah terjadi kemarau panjang di Meranti. Karena musim kemarau sangat rawan terjadinya kebakaran di Meranti.
“Mudah-mudahan hingga Agustus mendatang turunnya hujan semakin sering, tentu hal itu akan menjamin kondusifnya Meranti dari ancaman kebakaran,” ungkap warga yang mengaku bekerja di OPD BPBD Meranti itu.
Sementara itu, dari PT NSP yang dulu pernah mengalami musibah kebakaran, melalui Budi Setyo Utomo selaku Humas menambahkan, turunnya hujan di Meranti saat ini membawa berkah bagi semua pihak.
Paling tidak, mampu menurunkan tensi terhadap antisipasi Karlahut yang sudah dalam siaga penuh sejak Maret lalu. Sebab kalau musim panas beberapa hari saja terjadi, maka seperti biasa perusahaan kami langsung mengadakan siaga, tak obahnya seperti Polri dalam sandi “Siaga Satu”.
“Dengan intensitas hujan yang cukup tinggi saat ini telah mampu menyejukkan dan menurunkan tensi semua pihak yang telah bersiaga menghadapi ancaman musibah kebakaran itu,” imbuh Budi.