JAKARTA, SIJORIPOST.COM – Di rumah dinasnya yang baru ditempati beberapa bulan terakhir di Jalan Rancabentang , Ciumbuleuit, Kota Bandung, Wakil Gubernur Deddy Mizwar punya kebiasaan baru setiap Jumat. “Sejak pindah ke Rancabentang, setiap Jumat keliling nih ke masjid sekitar,” kata dia di Bandung, Jumat 3 Maret 2017.
Seperti waktu salat Jumat hari ini, Deddy menyambangi salah satu masjid di kawasan Punclut di Kawasan Bandung Utara, masih satu kawasan dengan rumah dinasnya. “Habis itu diskusi sama DKM-nya, sekalian aja makan di Punclut, terus pulang,” kata dia
Deddy buka rahasia soal kebiasaan barunya, yakni sekaligus mencari warga yang tinggal di Kawasan Bandung Utara (KBU) untuk bahan tesis yang tengah dijalaninya untuk mengambil gelar S2 di salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Bandung. “Tesis aku kan tentang KBU, sekaligus di sana wawancara masyarakat,” kata dia.
Dia berharap, pembicaraannya dengan beragam masyarakat yang tinggal di KBU itu akan memberinya gambaran perubahan yang terjadi di kawasan itu. “Sekalian ngawasin,” kata Deddy.
Deddy mengatakan, persoalan KBU salah satunya soal pengendalian pembangunan kawasan itu. “Jalan kecil, begini padatnya pembangunan. Bagaimana kalau jalan diperbesar? Makin kacau ntar,” kata dia.
Menurut Deddy, salah satu alasan pengendalian pembangunan kawasan itu karena daerahnya relatif rawan menghadapi bencana gempa bumi. “Kalau sekarang terjadi gempa 6 Skala Richter di sini, efeknya akan terasa sangat besar pada bangunan-bangunan dis ini. Makanya pembanguan harus dikendalikan di sini,” tutur dia.
Pemeirntah provinsi Jawa Barat memutuskan memindahkan rumah dinsa bagi wakil gubernur yang asalnya berada di Jalan Dago, ke Jalan Rancabentang aset milik pemerintah provinsi. Salah satu pertimbanganya, rumah dinas baru itu relatif lebih lega ketimbang rumah dinas lama di Dago. Beberapa bulan terakhir, Deddy Mizwar menempati rumah dinas itu. “Di sini lebih luas. Lebih dingin,” kata dia.
