
PEKANBARU, SIJORIPOST.COM – Fajar Restu dan Nofrianti terpilih sebagai Duta Bahasa Provinsi Riau 2017. Dalam acara final Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Riau 2017 yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Riau (BBR) di Anjung Seni Idrus Tintin (ASIT), Kawasan Bandar Serai, Pekanbaru, Sabtu (8/4/2016), Restu dan Nofrianti menyisihkan masing-masing 19 finalis lainnya.
Proses pemilihan berlangsung sangat ketat. Tiga juri, masing-masing Drs Umar Solikhan MHum (Kepala BBPR), Alfiandri (Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau), dan Hary B Koriun (sastrawan/jurnalis), harus bekerja keras untuk memilih 10 pasangan yang lolos ke babak akhir.
Seperti diakui Umar Solikhan, untuk memilih 10 pasangan ke grand final itu, tim juri harus melihat dan mempertimbangkan segala aspek. Bukan hanya bagaimana mereka menjawab pertanyaan saat di panggung dan penampilan mereka, tetapi juga penilaian lainnya selama proses mereka sebelum acara puncak tersebut. Misalnya nilai makalah mereka, saat presentasi, nilai tes tertulis bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, dan wawancara.
“Aspek-aspek itu kami pertimbangkan. Ini karena Duta Bahasa bukan ajang mencari siapa yang tampil menarik, ganteng, atau cantik saja, tetapi yang terpenting adalah kemampuan intelektual mereka,” jelas Umar.
Plt Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Drs Yoserizal Zen (dua dari kanan), dan Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau, Drs Umar Solikhan MHum (dua dari kiri), foto bersama dengan pemenang Duta Bahasa 2017 di Gedung ASIT, Pekanbaru, Sabtu (8/4/2017).
Dalam penilaian akhir, para pemenang, dalam tabulasi angka, hanya menang tipis dari para saingannya. Ini memperlihatkan bahwa semua peserta memiliki kemampuan yang merata.
Dengan meraih nilai 84 di final terakhir, Fajar Restu berhasil mengalahkan Wahdan Fahdli Fajar (83), Desparianto (82), Alfikri (81), dan Aidil Febriansyah (80) yang secara berurutan menjadi pemenang II, III, IV, dan V.
Di bagian putri, dengan nilai 85, Nofrianti berhasil mengungguli Ria Fitriani Dadyawati (83), Afifah Zulfa Mustika (82), Putri Rahma Dewi (81), dan Nickyta Ihya Syahjanny Putri (80) yang juga masing-masing menjadi pemenang II, III, IV, dan V.
Kemeriahan terlihat dalam acara final tersebut. Seluruh tempat duduk di Gedung ASIT terisi penuh. Bahkan terlihat banyak yang berdiri. Para pendukung nampaknya memang sengaja datang untuk memberi semangat kepada finalis jagoannya. Ini terlihat ketika beberapa nama disebutkan oleh pembawa acara masuk 10 besar, mereka histeris dan meneriakkan yel-yel dukungan.
Salah seorang panitia kegiatan ini, Dessy Wahyuni SS MPd, sangat bersyukur acara ini meriah dan sukses secara penyelenggaraan meski banyak kekurangan di sana-sini. Diceritakan oleh alumni Sastra Inggris Universitas Andalas (Unand) ini, awalnya kegiatan ini akan diselenggarakan di kantor BBR di Kompleks Unri, Panam. Beberapa kegiatan yang masuk dalam senarai Pekan Bahasa BBR 2017 juga dilaksanakan di sana. Ini dilakukan karena regulasi dari pusat tidak boleh lagi menyelenggarakan kegiatan di hotel.