
PEKANBARU, SIJORIPOST.COM – Lokasi kawasan Stadion Utama Riau yang berada di Jalan Naga Sakti, Kecamatan Tampan kerap disalahkangunakan pasangan muda-mudi untuk berbuat asusila (mesum). Pedagang jagung yang banyak berjualan di lokasi tersebut diduga sengaja menyediakan fasilitas pendukung untuk pasangan yang ingin mesum.
Hal ini terlihat dari upaya pedagang menempatkan kursi-kursi jauh dari pinggir jalan dan minim lampu penerangan. Bahkan, kursi-kursi itu diletakkan di balik semak belukar yang tidak tampak dari jalan. Kondisi tersebut menguatkan dugaan tersebut.
Dari pantauan Riau Pos, jika masuk dari arah Jalan SM Amin, para penjual jagung bakar mulai menempatkan kursi jauh dari jalan setelah gerbang masuk terakhir ke dalam stadion. Menjelang malam, pasangan muda-mudi mulai tampak mendatangi pedagang jagung dan memarkirkan kendaraan dipinggir jalan.
Jika kembali melanjutkan perjalanan, disebelah kanan jalan tepatnya di perkebunan kelapa sawit. Juga terdapat para pedagang jagung yang mencampurkan kursi jauh dari pinggir jalan dan diletakkan di balik pohon sawit.
Tak ayal, dari pinggir jalan kursi yang diletakan tidak terlihat dan jika orang duduk di kursi tersebut juga tidak terlihat.
Bahkan para pedagang jika melihat ada muda-mudi yang mendekat mengendarai sepeda motor akan dipanggil para pedagang dan diarahkan untuk masuk ke dalam. Kondisi tersebut yang diduga menjadi alasan banyak muda-mudi yang menyalahgunakan kondisi tersebut.
Zulfan, salah seorang warga Kecamatan Tampan yang kerap melintas di jalan tersebut kerap merasa was-was dan terganggu dengan aktivitas tersebut. Kondisi tersebut menurutnya sudah dilaporkan kepada anggota DPRD Pekanbaru yang memperlakukan reses di darahnya.
“Miris sekali saya melihat kondisi seperti itu, semacam disediakan tempat untuk berbuat asusila. Saya sudah pernah lapor dengan anggota DPRD Pekanbaru saat reses, dan setelah itu ada satpol pp yang melakukan razia, tapi setelah razia besoknya masih ada saja pedagang jagung yang berjualan,” ujarnya.