
UKUI, SIJORIPOST.COM – Asian Agri yang merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit ternama di Indonesia dengan memiliki program berternak sapi bergilir sampai saat ini sudah sangat dirasakan manfaatnya oleh petani sawit yang menjadi pendapatan tambahan dimasa replanting (Premajaan).
Program ini melalui unit bisnis PT Inti Indosawit Subur Kebun Ukui yang mana semenjak tahun 2011 Asian Agri mengalokasikan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk program pengguliran ternak sapi yang berlokasi di Desa Pontian Mekar, Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Kabupaten Indra Giri Hulu, Provinsi Riau melalui KUD Trani Maju.
“Dengan bertujuan untuk menemukan sumber pendapatan baru bagi petani yang saat ini dalam masa replanting, maka sejak Juli 2011 dahulu program perguliran sapi ini sudah dimulai di Desa Pontian Mekar,” ujar Head Sustainability dan CSR Asian Agri Welly Pardede, Kamis (30/3/2017).
Menurut Welly, program ini dilakukan sebagai salah satu langkah perusahaan untuk mempersiapkan petani untuk menghadapi masa replanting. Petani Plasma Ukui merupakan petani sawit binaan PT Inti Indosawit Subur Kebun Ukui yang tertua.
“Melihat perkembangan program ini, bisa cukup membuktikan bahwa usaha ternak sapi bagi petani kelapa sawit bisa menguntungkan dan berkelanjutan. Kami akan terus berupaya untuk menemukan program pemberdayaan masyarakat lainnya yang memang bisa dan cukup aplikatif bagi masyarakat,” ungkap Welly.
Sementara itu, Koordinator CSR Riau Asian Agri, Benjamin R Hutagalung menambahkan, program sapi bergulir ini turut dilatarbelakangi dengan kebutuhan daging sapi di Indonesia yang masih tinggi.
“Sejalan dengan program swasembada sapi oleh pemerintah, PT Inti Indosawit Subur – Kebun Ukui Asian Agri maju untuk memberikan bantuan kepada petani Plasma Binaan perusahaan,” ujarnya.
Benjamin menyebutkan, petani sapi yang menjadi binaan Asian Agri tiap tahunnya bertambah sejak program ini digulirkan pada tahun 2011. Awalnya petani sapi binaan sebanyak 10 orang, dan sekarang bertambah menjadi 32 orang petani yang berada di Desa Pontian Mekar KUD Trani Maju.
Sementara itu, Satumar, mewakili penerima dana sapi bergulir, mengatakan, program CSR Asian Agri ini dinilai berhasil, karena peternak yang menerima bantuan sudah berkembangan lebih banyak.
Awalnya banyak petani yang kurang tertarik untuk mengikuti program ini, karena pada tahun 2011 lalu, satu kelompok ternak diwajibkan untuk dipelihara dalam satu kandang. Namun pada perguliran di tahun 2015, petani diberi pilihan untuk memelihara sendiri. Dan hasilnya usaha ternak sapi petani yang menerima perguliran berkembangan sangat pesat, sekarang sudah lebih dari 80 ekor.
“Terima kasih kepada perusahaan Asian Agri yang sudah memberikan bantuannya kepada petani kami,” ucapnya didampingi Ketua KUD Trani Maju, Ikhsan.