
PEKANBARU, SIJORIPOST.COM – Dibukanya lima pintu air PLTA Koto Panjang pukul 14.00 WIB akan menyebabkan puluhan desa di sepanjang aliran Sungai Kampar terancam banjir. Pembukan pintu air guna mengurangi banjir di Pangkalan, Sumatera Barat (Sumbar).
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Jim Gafur menjelaskan, banjir di Pangkalan 50 Kota terjadi akibat meluapnya daerah aliran sungai (DAS) Pangkalan pada pukul 03.00 WIB. Akibatnya, air menggenangi badan jalan dengan ketinggian 50-100 centimeter, hingga menyebabkan kendaraan tidak dapat bergerak sama sekali.
Lebih jauh, Jim mengatakan pengelola waduk PLTA Koto Panjang mempertimbangkan untuk membuka pintu terkait banjir tersebut. “Untuk mengurangi banjir, informasinya siang ini pukul 14.00 WIB pintu air waduk PLTA Koto Panjang akan dibuka,” ujar Jim, dilansir antarariau.com.
Ia menjelaskan bahwa DAS Pangkalan langsung menuju ke waduk PLTA Koto Panjang, Kabupaten Kampar, Riau. Sementara hilir sungai Pangkalan yang berada di kaki Bukit Barisan saat ini sedang dilanda hujan intensitas tinggi.
Untuk itu, dia mengatakan bendungan harus dibuka agar banjir di pangkalan surut serta menjaga elevasi air di Waduk PLTA Koto Panjang dalam kondisi yang wajar. “Sekarang elevasi sudah 80.48 mdpl (meter diatas permukaan laut). Agar bendungan tidak rusak dan mengurangi banjir di Pangkalan (Sumbar), maka pintu air di Waduk PLTA (Kampar-Riau) harus dibuka,” jelasnya.
BPBD Kabupaten Kampar sebelumnya menyatakan telah menyiagakan personel dan posko di sejumlah titik apabila Waduk PLTA Koto Panjang dan berakibat pada meningkatnya debit air Sungai Kampar yang memanjang dari Kabupaten Kampar hingga ke Pelalawan.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan BPBD Kampar, Muhammad Nasir menjelaskan ada setidaknya 10 Kecamatan yang dianggap rawan banjir apabila pintu air di PLTA Koto Panjang dibuka.
“Ada 10 Kecamatan yang rawan banjir apabila pintu air PLTA Koto Panjang dibuka,” katanya.
Kecamatan tersebut diantaranya adalah Kuok, Salo, Bangkinang Kota, Bangkinang, Kampar, Rumbio Jaya, Kampar Utara, Kampar Timur, Tambang, dan Siak Hulu.
Sedangkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar Santoso, diberitakan riauterkini.com mengatakan, informasi rencana pembukaan pintu air PLTA Koto Panjang sudah disampaikan jauh hari, maka sudah dilakukan langkah-langkah antisipasi terhadak kemungkinan terjadi banjir di kawasan hilir PLTA.
Menurut Santoso, ada 75 desa dan 5 kelurahan di kawasan hilir PLTA Koto Panjang yang biasanya terdampak banjir akibat dibukanya pintu air PLTA Koto Panjang.
“Masyarakat di 75 desa dan 5 kelurahan sudah sejak beberapa hari lalu diminta waspada. Pengumuman terus dilakukan, termasuk tadi lewat masjid saat Sholat Jumat,” tuturnya.