
PEKANBARU, SIJORIPOST.COM – Ujian nasional (UN) 2017 menggunakan dua sistem. Yakni ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNBKP) dan ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Untuk SMK dilaksanakan pada 3-6 April, sedangkan SMA/MA pada 10-13 April. Di Riau, sebanyak 78.398 siswa mengikuti UN yang tak lagi jadi penentu kelulusan ini.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau Dr Kamsol mengklaim persiapan UN tidak ada masalah. Baik dalam pelaksanaan ujian berbasis kertas dan komputer hingga pendistribusian soal dari pusat ke daerah juga bakal dilaksanakan. “Pekan depan naskah soal mulai kami terima dari pusat. Untuk kemudian dilanjutkan pendistribusiannya ke kabupaten/kota. Daerah pelosok kami antisipasi dengan mengirim lebih dulu,” kata Kamsol.
Kamsol kembali menegaskan UN bukan penentu kelulusan siswa melainkan untuk pemetaan pendidikan. Sehingga para siswa juga tidak perlu stres menghadapi UN. Menurutnya kemampuan siswa itulah nantinya menjadi tolok ukur dalam pemerataan pendidikan di Indonesia.
Dikatakan Kamsol, berdasarkan data Disdik Riau jumlah peserta UN SMA sederajat 2017 ini sebanyak 78.398 siswa. Untuk tingkat SMA 44.286 siswa, di mana 27.218 mengikuti UNBKP dan 27.068 siswa mengikuti UNBK. Kemudian peserta dari siswa MA berjumlah 9.544. Dengan jumlah 8.319 peserta UNBKP dan 1.225 yang mengikuti UNBK. Sementara untuk tingkat SMK berjumlah 24.568 siswa, terdiri dari peserta UNKP 3.548 dan peserta UNBK 21.020 siswa.
“Jadi jumlah siswa yang ikut UNBK lebih banyak siswa SMK, yang persentasenya mencapai 85,56 persen. Untuk tingkat SMA dan MA tidak banyak perubahannya, secara berlahan nanti akan dipenuhi UNBK nya,” jelas Kamsol.
Tetap Ingin Nilai Terbaik
Meski UN tidak lagi menjadi patokan kelulusan, namun pihak sekolah tetap ingin menjadi yang terbaik. Apalagi nilai UN juga menjadi syarat masuk perguruan tinggi negeri (PTN). Meski, tidak semua PTN menerapkan tersebut. Sejak tahun 2016, persentase kelulusan berimbang 50:50 antara hasil USBN.
Salah satu sekolah yang masih ingin mendapatkan prestasi hasil UN terbaik adalah SMAN 8 Pekanbaru. Sekolah unggulan di Pekanbaru ini memang setiap tahunnya selalu meraih hasil UN terbaik. Untuk terus mempertahankan prestasi terbaik, sekolah ini sudah melakukan berbagai program terobosan, tambahan belajar serta melaksanakan simulasi UNBK serta membahas soal UN di kertas lembar jawaban komputer (LJK). Aktivitas seperti itu bahkan sudah dimulai sejak lama.
“Terobosan, membahas soal dan simulasi sudah dimulai sejak pertengahan tahun 2016 silam. Sampai sekarang masih kami laksanakan. Namun secara bertahap tidak setiap hari,” ujar Wakil Humas SMAN 8 Pekanbaru, Darmina kepada Riau Pos, Jumat (24/3).
Dikatakan Darmina, saat ini siswa sedang fokus meningkatkan pelajaran lima mata pelajaran yang bakal diuji saat UN. Peningkatan pelajaran itu tidak hanya dilakukan di sekolah namun juga di luar sekolah. Siswa sudah mulai mengikuti bimbingan belajar untuk lima mata pelajaran tersebut. Seperti matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, IPA san IPS.
“Siswa kami kan sudah melaksanakan USBN. Mereka menjadi lebih siap lagi untuk UN,” katanya.