
SELATPANJANG, SIJORIPOST.COM – Terhitung Januari hingga awal Maret 2017, terdaya sudah 21 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Meranti.
“Sebetulnya untuk total kasus demam berdarah di Meranti saat ini terhitung tinggi, yakni 21 kasus. Karena itu menjadi perhatian serius kami,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Meranti, Aza melalui Muhammad Fahri selaku P2PM Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti, Senin (13/3/2017).
Saat ini, kata Fahri yang didampingi Muhamad Taufik Mubarok, selaku Pengelola Program DBD Kesehatan Meranti mengatakan, seluruh wilayah di Meranti rawan DBD, namun yang paling tinggi tercatat di Kecamatan Tebingtinggi, Kota Selatpanjang. Kasus penyakit yang ditularkan nyamuk aedes aegepty itu sangat tinggi di musim hujan.
“Dinkes terus melakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk mencegah munculnya demam berdarah. Dalam tahun ini dari 21 kasus, 1 korban jiwa yang meningal dengan korban Balita berumur 5 tahun di Kampung Baru,” ungkap Fahri ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya.
Dikatakannya, apabila ada laporan masyarakat terkait DBD yang terjadi di wilayah mereka maka Dinkes akan turun dan melakukan penyelidikan epidemiologi.
“Tergantung dari pengecekan di lapangan, kalau ada di lokasi yang sama korbannya sampai 2 atau 3 maka itu akan dilakukan fogging,” terangnya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti untuk mengingat cuaca yang tidak menentu.